GALANGAN KAPAL JUWANA YANG MELEGENDA
Pertengahan tahun 2013, samar-samar matahari yang terik siang itu menembus atap yang disusun dari daun kelapa. Terlihat beberapa pria pesisir sesekali menyeka keringat yang menetes saat menata kayu untuk dijadikan sebuah kapal.
Dari sini, galangan kapal tradisional di kawasan Sungai Juwana, Desa Bendar, Pati, Jateng banyak kapal pencari ikan terlahir. Juwana telah melegenda namanya, tidak kalah dengan masyarakat pesisir di daerah lain. Masyarakat Juwana juga mampu memproduksi kapal nelayan lintas pulau berkapasitas ratusan ton.
Seperti, Aldi pria paruh baya pemilik galangan kapal yang telah menjadi nelayan sejak usia 12 tahun itu kini telah mampu memproduksi kapal. Tidak ada pendidikan di bangku sekolah mengenai pembuatan kapal, namun Aldi hanya belajar secara otodidak.
Bermula dari membeli kapal bekas yang kemudian diperbaiki dan dijual kembali, lambat laun akhirnya Ia mulai berani membuat kapal baru yang harganya mencapai Rp. 1 miliar lebih.
Ia mulai berani membuat kapal baru yang harganya mencapai Rp. 1 miliar lebih.
Pengerjaan satu kapal nelayan berukuran 21x8 meter biasanya memakan waktu sekitar 6 hingga 8 bulan dengan jumlah pekerja antara 10-15 orang.
Pemilihan kayu dan ketepatan pengukuran dalam mendesain menjadi kunci utama kualitas kapal.
Komentar
Posting Komentar